Pengumuman

Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Senin, 16 Februari 2009

Ditemukan, Kepala Banteng Purba

Views


KUDUS, KOMPAS - Fosil kepala banteng purba atau Bibos palaeosondaicus, yang diperkirakan berusia 700.000 tahun- 1.000.000 tahun lalu, hari Kamis (20/12) sekitar pukul 07.30 ditemukan warga setempat di Kali Nggandu, petak 28 H, di kawasan purba Situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Penemu fosil bernama Mustakim (21) melaporkan temuan itu kepada Ketua Paguyuban Pelestari Situs Patiayam, Desa Terban, Buchori yang segera menuju lokasi. Hari Jumat kemarin fosil itu dipindahkan dari rumah Buchori ke rumah Mustofa—salah seorang anggota paguyuban.

"Sudah saya bersihkan dari berbagai kotoran. Sayang, salah satu tanduknya sudah hancur. Namun, satunya lagi masih utuh, tetapi patah dan sementara masih dalam tanah. Lain waktu bisa digali lagi. Mustakim juga menemukan satu tulang kaki banteng purba," tutur Buchori.

Ketua Umum Forum Pelestari Situs Patiayam Suprapto yang menerima laporan penemuan tersebut segera ke lokasi dan meminta kepada Buchori untuk membuatkan tempat khusus dari bahan kaca agar fosil kepala tersebut tidak rusak.

Selanjutnya hasil temuan dilaporkan ke Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto. Kondisi fosil yang berukuran panjang 55 sentimeter dan lebar sekitar 30 sentimeter ini masih cukup baik sehingga memudahkan bagi orang awam untuk menggambarkan kepala banteng.

Menurut Mustofa, fosil kepala banteng juga pernah ditemukan tahun 2006 di seputar situs Patiayam oleh Rusimin, penduduk Desa Terban. "Penduduk telah menemukan fosil serupa di empat lokasi berbeda dan tinggal menggali dan mengangkat. Kami sebenarnya butuh tenaga ahli untuk membantu agar fosil itu bisa terangkat dengan utuh," tuturnya. Pada musim hujan seperti sekarang, umumnya aneka jenis fosil di situs itu bermunculan dengan sendirinya. Penemunya biasanya melapor ke paguyuban.

"Kami hanya bisa memberi uang rokok sebagai bentuk penghargaan. Penghargaan biasanya dilakukan orang per orang yang peduli. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kudus belum menganggarkan untuk penemuan fosil," kata Mustofa.

Menurut Harry Widianto, salah seorang arkeolog senior yang dihubungi secara terpisah, Situs Patiayam merupakan bagian endapan purba letusan Gunung Muria. Berbagai fosil yang ditemukan berasal dari lapisan batu pasir tufoan—jenis litologi dari formasi Slumprit di zaman Pleistosen (sekitar 1,8 juta tahun).

"Dari sejumlah besar tulang belulang binatang purba yang ditemukan sejak tahun 1979 hingga sekarang (20 Desember 2007) di situs ini primadonanya gajah purba (Stegodon trigonocephalus)," kata Harry.

Penemuan terakhir pada November 2007, saat tim Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan semacam kapak batu dari budaya manusia purba (Homo erectus) yang pernah tinggal dan meninggal di kawasan ini. Juga terdapat penemuan spektakuler fosil gajah purba yang belum bisa dievakuasi dan dua fosil kerang raksasa yang masih utuh. (SUP)

(Sumber: Kompas, Sabtu, 22 Desember 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA ANDA :
EMAIL ANDA :
PERIHAL :
PESAN :
MASUKKAN KODE BERIKUT :