Pengumuman

Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Rabu, 11 Maret 2009

Dibuat Duplikat, Fosil Gajah Purba Situs Patiayam

Views


KUDUS, KOMPAS - Tim Balai Arkeologi Yogyakarta sejak Jumat (19/12) membuat duplikat fosil gajah purba (Stegodon trigonochepalus) di formasi Kancilan Situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, 7 kilometer timur pusat pemerintahan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto yang memimpin pembuatan duplikat menjelaskan, pengerjaan bakal rampung 23 Desember dengan mengerahkan tiga tenaga ahli.

”Ini merupakan salah satu cara terbaik untuk menyelamatkan fosil gajah purba dari berbagai jenis kerusakan dan sekaligus memudahkan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain,” tutur Siswanto.

Selain itu juga berdasarkan pertimbangan, fosil yang ditemukan Maret 2008 merupakan fosil gajah purba yang sebagian besar dalam kondisi utuh karena berada pada satu lokasi dan baru pertama kali terjadi sejak perburuan fosil puluhan tahun lalu. Umurnya diperkirakan 700.000 hingga 1,5 juta tahun lalu atau pada zaman Pleistosen.


Tidak punya biaya

Sebenarnya, menurut Siswanto, guna mengetahui lebih tepat umur gajah purba tersebut, pihaknya telah mengambil lapisan tanah yang mengandung silika dengan proses ekskavasi standar dan dikirim ke laboratorium di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

”Namun, karena terbentur tidak adanya biaya, sampai sekarang hasil laboratorium belum diambil. Laboratorium di Australia konon biayanya lebih murah,” ujarnya.

Siswanto menambahkan, untuk membuat duplikat fosil yang sangat langka dan sangat berharga untuk ilmu pengetahuan ini dibutuhkan berbagai bahan, seperti ekvoksin resin, fiberglass (bahan untuk rangka perahu cepat), gib, latex, dan pewarna.

Total biaya yang dibutuhkan untuk sekali cetak Rp 12 juta hingga Rp 15 juta dan bisa diatur ukurannya, disesuaikan dengan ukuran jenis kendaraan pengangkut.

Fosil gajah purba itu sendiri sejak sekitar satu bulan terakhir telah dibuatkan ”payung” berbahan kayu ukuran 3 meter x 4 meter dengan penyangga beton bertulang dengan kaca putih tembus pandang. (SUP)

(Sumber: Kompas, Sabtu, 20 Desember 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA ANDA :
EMAIL ANDA :
PERIHAL :
PESAN :
MASUKKAN KODE BERIKUT :