Pengumuman

Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Minggu, 16 Agustus 2009

Demi Selamatkan Bangunan Tua, Jalan Pun Ditutup

Views


Taman Fatahillah di Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (20/4), ramai oleh kehadiran ratusan remaja. Mereka, yang sebagian berseragam sekolah, terlihat berjalan-jalan di lapangan yang dikelilingi bangunan-bangunan tua yang tiga di antaranya dijadikan museum: Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik.

Kaum muda ini umumnya siswa kelas I dan II dari berbagai SLTA di Jakarta dan sekitarnya. Mereka rupanya sengaja berjalan-jalan ke Kota Tua untuk mengisi liburan terkait digunakannya ruang kelas mereka oleh siswa kelas III yang sedang mengikuti ujian negara.

Meski hari kerja, kemarin Taman Fatahillah terasa lebih teduh dan nyaman. Selain karena ada beberapa pohon beringin besar dan rindang, juga karena ada tiga ruas jalan di dekat lapangan batu itu yang kemarin mulai ditutup untuk lalu lintas kendaraan bermotor.

Salah satunya adalah Jalan Pos Kota di sisi timur Taman Fatahillah. Jalan di depan Museum Seni Rupa dan Keramik itu, yang biasanya selalu ramai dilalui beragam kendaraan bermotor, kemarin mendadak sepi. Kendaraan dari Jalan Kali Besar Timur III yang akan menuju Stasiun Kota, yang sebelumnya biasanya bisa melewati jalan itu, kemarin mulai dialihkan melalui Jalan Kemukus dan Ketumbar yang bermuara di Jalan Lada.

Dua ruas jalan lain di sekitar pusat Kota Tua yang ditutup adalah jalur bagian selatan dari Jalan Kali Besar Timur III dan Jalan Kunir.

Menurut Candrian Attahiyat, Kepala Unit Pelaksana Teknis Penataan dan Pengembangan Kawasan Kota Tua Jakarta, tujuan utama penutupan ruas-ruas jalan itu adalah untuk mengurangi getaran tanah yang dapat memperpendek usia bangunan-bangunan cagar budaya yang ada di sepanjang sisinya.

Menurut Candrian, banyak di antara bangunan-bangunan itu sudah berada dalam kondisi kritis. ”Sekitar 40 persen dari 60 bangunan di daerah pusat Kota Tua kondisinya bahkan sudah sangat mengkhawatirkan. Tinggal menunggu ambruk saja,” ujarnya.

Di antara bangunan-bangunan yang kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan adalah Dasaad Musin Building. Bagian atap bangunan yang terletak di salah satu sudut Jalan Kali Besar Timur III itu sudah hancur total sehingga terik matahari dan air hujan bisa langsung menggerus bagian dalam gedung megah berlantai lima itu.

Kondisi kurang lebih serupa terlihat di gedung bekas kantor PN Djakarta Lloyd, yang terletak di Jalan Pintu Besar, jalan yang sebagian ruasnya melewati sisi barat Taman Fatahillah.

Pengamatan Kompas tengah hari kemarin memperlihatkan, penutupan ketiga ruas jalan itu tak membawa dampak berarti terhadap kelancaran lalu lintas. Beberapa kendaraan pribadi yang memasuki Jalan Kali Besar Timur III dari arah Jalan Pintu Besar Utara maupun dari Jalan Kali Besar Barat tampak sempat ragu-ragu karena penutupan jalur selatan ruas jalan itu. Mereka juga bingung karena tidak boleh membelok ke kanan untuk masuk ke Jalan Pos Kota.

Kemarin pagi, kemacetan lalu lintas yang lebih parah dari biasanya terjadi di belokan dari Jalan Pintu Besar Utara ke Jalan Kali Besar Timur III.

Namun, hal itu lebih karena banyak pengemudi belum tahu ditutupnya lajur selatan Jalan Kali Besar Timur III. Akibatnya, kendaraan menumpuk di ruas lajur utara jalan itu. (MUK/ARN)

(Kompas, Selasa, 21 April 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA ANDA :
EMAIL ANDA :
PERIHAL :
PESAN :
MASUKKAN KODE BERIKUT :