Pengumuman

Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Minggu, 15 Februari 2009

Benda Bersejarah Hilang akibat Proyek Fisik

Views


Jakarta, Kompas - Sejumlah benda bersejarah seperti tembok selatan kota Batavia dan rel trem hilang dari kawasan Kota Tua akibat pembangunan fisik yang tidak mengindahkan pelestarian cagar budaya.

Pakar arkeologi Mundardjito, yang ditemui dalam sarasehan Kota Tua, Sabtu (10/11) malam di Jakarta, menjelaskan, tindakan tersebut merupakan vandalisme terhadap situs sejarah dan melanggar hukum karena merusak benda cagar budaya.

"Penggalian untuk proyek fisik seharusnya didampingi arkeolog. Keberadaan rel trem yang ditemukan membentang di antara Museum Wayang dan Museum Fatahillah merupakan bukti kehidupan di waktu lalu. Itu merupakan bukti jenis transportasi yang ada di Batavia, mulai dari perahu, kahar, perahu, hingga saat ini ada bus transjakarta. Sayang sekali rel tersebut justru dipotong-potong dan bantalannya diambil begitu saja," kata Mundardjito.

Nasib serupa terjadi pada fondasi tembok selatan kota Batavia yang ditemukan di dekat galian terowongan penyeberangan di depan Museum Bank Mandiri ke Stasiun Kota. Batu fondasi (dolken) dan kayu-kayu ukuran raksasa yang menjadi bukti batas selatan Kota Batavia, lanjut Mundardjito, telah hilang.

Acara silaturahmi tersebut dihadiri para pemangku kepentingan, seperti warga Glodok-Pancoran, Pinangsia, sekitar Taman Fatahillah, dan sejarawan.

Pakar arsitektur Mohammad Danisworo dalam kesempatan yang sama menyatakan, revitalisasi Kota Tua harus mengikuti masterplan dan mendengarkan masukan warga. Jacky, Wakil Ketua Paguyuban Warga Kota Tua, menambahkan, proyek yang dilakukan di Kota Tua baru sebatas fisik dan tidak melibatkan partisipasi warga. (Ong)

(Sumber: Kompas, Senin, 12 November 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA ANDA :
EMAIL ANDA :
PERIHAL :
PESAN :
MASUKKAN KODE BERIKUT :