Pengumuman

Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Kamis, 31 Desember 2009

Taj Mahal, Riwayatmu Kini

Views


Oleh Pieter P Gero


Bangun tidur lebih dini dan butuh waktu perjalanan lebih dari tiga jam untuk sampai ke Agra bukan sebuah tandingan yang seimbang untuk sebuah peluang melihat langsung Taj Mahal. Bangunan dari pualam putih tembus cahaya yang sarat makna itu sejak tahun 1983 oleh UNESCO menjadi salah satu keajaiban dunia. Sebuah bangunan warisan dunia.

Agra hanya terletak sekitar 200 kilometer di tenggara Delhi, ibu kota India. Ada jalan tol ke sana. Tetapi bus pariwisata yang dikemudikan Vapiba Singh itu tidak bisa tancap gas karena lalu lintas yang ”sangat demokratis”. Jalan tol empat lajur dua arah itu dipenuhi sepeda motor, bajaj, traktor, dan beberapa kali muncul kawanan sapi dan keledai.

Taj Mahal, mausoleum yang dibangun penguasa Mogul, Shah Jahan, bagi istrinya, Mumtaz Mahal, di Agra, India, 12 Oktober. Taj Mahal dengan taman dan kolam yang indah seluas 300 meter persegi di depannya dikunjungi sekitar 4 juta orang setiap tahun. Taj mahal merupakan simbol cinta universal.

Belum lagi saat di Mathura, sekitar 50 kilometer lagi dari Agra, ada aksi protes membakar ban bekas di jalan. Lalu lintas macet total di kedua sisi. Vapida yang tampil dengan gaya rambut berkucir ala suku Mohawk (Indian) hanya bisa menunggu belasan menit sebelum polisi berhasil mengatasi keadaan pada 12 Oktober 2009 itu.

Alhasil, perjalanan dari Delhi selepas pukul 6.00 pagi itu baru bisa menapaki Agra setelah pukul 11.00. Panas matahari menyengat. Tetapi Taj Mahal tetap sebuah magnet dengan daya tarik luar biasa.

Apalagi saat melihat cahaya matahari menerobos pualam putih dari bangunan yang mulai dibangun tahun 1632 dan rampung seluruhnya 21 tahun kemudian itu. Putih bersinar, kontras dibandingkan dengan dua bangunan di samping kiri kanannya dan pelataran warna merah bata yang menjadi tatakannya. Jika bulan purnama, Taj Mahal dibuka karena sinar bulan menerobos, membuat sosok bangunan itu putih di tengah malam.

Tak salah jika UNESCO menyebutkan Taj Mahal sebagai ”permata seni Muslim India dan salah satu masterpiece warisan dunia yang mengagumkan”. Taj Mahal kini lebih dijaga penampilannya, terutama agar tetap tampil bersih. Putih berkilau.

”Kita turun di sini dan selanjutnya menggunakan bus listrik,” ujar Gyanesh, pria bertubuh subur yang bertindak sebagai pemandu wisata. Juga ada kereta kuda. Sudah dua tahun ini otoritas setempat melarang kendaraan dengan mesin beremisi gas buang mendekati Taj Mahal. ”Kecuali mobil pejabat pemerintah atau tamu asing,” ujar Gyanesh. Ratusan pabrik di dekat bangunan itu pun ditutup dan dipindahkan.


20.000 pekerja

Sebelumnya, kubah Taj Mahal kusam, sedikit kuning, akibat polusi udara karena kendaraan yang lalu lalang. Polusi juga datang dari penyulingan minyak di Mathura. Kini kendaraan bermotor konvensional harus jauh lebih dari 2 kilometer. Pokoknya, ditetapkan bahwa wilayah seluas 10.400 kilometer persegi di seputar Taj Mahal harus bebas kendaraan bermotor.

”Ini bukan masjid, tetapi mausoleum yang dibangun imperium Mogul, Shah Jahan, untuk makam sekaligus mengenang istri tersayangnya, Mumtaz Mahal,” ujar Gyanesh di depan gerbang utara sebelum masuk ke taman dan kolam seluas 300 meter persegi yang terbentang indah di depan Taj Mahal.

Gerbang besar setinggi puluhan meter ini dihiasi kaligrafi yang diambil dari ayat-ayat Al Quran. Di sekitar gerbang utama ini puluhan kamar yang menyatu seperti pagar menghubungkan gerbang barat dan timur. ”Kamar-kamar ini tadinya dipergunakan sebagai tempat tinggal para pekerja Taj Mahal,” tutur Gyanesh lagi.

Taj Mahal mulai dibangun tahun 1632, setahun setelah Mumtaz Mahal meninggal dunia sesudah melahirkan anak ke-14. Sekitar 20.000 artis, pemahat, dan pekerja dari seluruh India serta Asia dikerahkan untuk membuat Taj Mahal. Lebih dari 1.000 gajah terlibat untuk menarik pualam tembus cahaya dari Rajasthan (India Barat), Tibet, dan Afganistan. Jasper (batu warna-warni) dari Punjab, kristal serta permata jade dari China, Sri Lanka, dan Arab. Ada 28 jenis batu permata dan sejenisnya yang dipakai di Taj Mahal.

Mumtaz, istri ketiga Shah Jahan, sangat disayang karena memberikan keturunan. Selain cantik, Mumtaz juga sering mengikuti suaminya berperang menunggang kuda atau gajah. Namun, kesetiaannya ini membuat posisi janin bayi ke-14 sungsang. Bayinya selamat, tetapi nyawanya tidak tertolong. Usianya sekitar 38 tahun. ”Mumtaz punya tiga pesan. Dua pesan klasik seperti jaga anak- anak dan jangan menikah lagi. Pesan ketiga, ’Bangun makam yang indah bagi saya di tepi sungai’,” ujar Gyanesh yang asli Agra.

Shah Jahan pun membangun Taj Mahal tepat di tepi Sungai Yamuna. Sungai yang juga membela Delhi ini berhulu di Kashmir dan menyatu dengan Sungai Gangga. Sekalipun saat itu perlu dana untuk perang, Jahan yang sayang kepada Mumtaz mengeluarkan biaya 32 juta rupee (saat itu) atau sekitar Rp 720 juta untuk Taj Mahal.

Karena menjadi simbol cinta yang universal, Taj Mahal pun ramai dikunjungi. Siang itu ada ribuan orang yang ke sana. ”Orang asing membayar 750 rupee (sekitar Rp 150.000). Orang lokal 25 rupee (sekitar Rp 5.000),” ujar Gyanesh. Semua sepatu dicopot saat masuk pelataran. Orang asing diberikan pelindung khusus sepatu.


Makam

Tangga menuju makam diberikan pelindung besi biar tidak tergerus. Maklum, dua hingga empat juta pengunjung setiap tahun ke sana. Lebih dari 200.000 pengunjung adalah turis asing. Siang itu ada beberapa artis Bollywood yang juga bergabung. Taj Mahal memaksa banyak kepala negara seperti Presiden Rusia Vladimir dan istrinya, Lyudmila Putin, ke sana tahun 2000.

Di dalam mausoleum itu bisa terlihat makam Mumtaz tepat di tengah kubah dan makam Shah Jahan di sisi kanannya. ”Tetapi itu makam tiruan biar bisa dilihat pengunjung,” ujar Gyanesh. Ke makam asli harus menuruni tangga 2-3 meter. Demi alasan praktis, makam asli itu tak bisa dilihat.

Jika memandang dinding dalam seputar makam, terlihat betapa hebat dan indahnya seni interior menggunakan berbagai batu permata yang ada. Batu permata, merah, hijau, hitam, ditanam dalam marbel putih. Sebuah teknik yang sangat khusus. Pemandu turis di dalam makam menggunakan senter untuk memperlihatkan bagaimana cahaya bisa menerobos batu-batu indah itu. Lebih indah jika cahaya kekuatan besar menerobos.

Pelataran di belakang makam luasnya hingga ke tepi Sungai Yamuna, membuat banyak pengunjung seusai melihat makam Mumtaz Mahal bisa berleha-leha di sana sebelum pulang lewat gerbang utama. Di sebelah timur Taj Mahal terlihat Benteng Merah, pusat kerajaan Mogul waktu itu.

Taj Mahal terlalu kuat, sangat indah, penuh makna untuk tidak sampai dinikmati siapa pun. Tak heran Taj Mahal menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dan, ada 100 juta suara yang mendukung Taj Mahal masuk Tujuh Keajaiban Dunia versi terbaru. Tak sia-sia perjalanan meski hari itu harus tiba lagi di Delhi menjelang tengah malam.

(Kompas, Kamis, 5 November 2009)


5 komentar:

  1. Subhanallah luar biasa..... Salut.... Salut...... Salut....... Smoga Allah mengijinkan aku pergi kesana.....

    BalasHapus
  2. terima kasih atas informasinya
    sungguh bermanfaat artikel ini..thanks for share
    Desain mobil

    BalasHapus
  3. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

    kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update! mobil terbaik

    BalasHapus
  4. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!Harga Honda CBR 2014

    BalasHapus

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA ANDA :
EMAIL ANDA :
PERIHAL :
PESAN :
MASUKKAN KODE BERIKUT :