Rehabilitasi Berdasar Skala Prioritas

Views

Mojokerto, Kompas - Tim evaluasi pembangunan Pusat Informasi Majapahit yang diketuai Profesor Mundardjito, Jumat (23/1), mulai mengecek lokasi pembangunan PIM di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Tim akan menentukan tahapan relokasi, rehabilitasi, dan rancang ulang pembangunan PIM di situs itu yang mengacu pada kaidah arkeologis. Tim yang beranggotakan Daud Aris Tanudirjo, Junus Satrio Atmodjo, Rusli Yahya, Arya Abieta, Osrifoel Oesman, Bambang Eryudhawan, Gatot Ghautama, Sonny C Wibisono, Anam Anis, dan Soeroso MP (sekretaris) itu akan melakukan upaya rehabilitasi berdasar skala prioritas. Masa kerja tim Januari-Desember 2009 dan jika diperlukan bisa diperpanjang.

Mundardjito menyebutkan, salah satu upaya tim untuk rehabilitasi yaitu pembentukan satuan ruang. Akan dilakukan pengupasan situs dengan perimeter tertentu atau ekskavasi untuk menentukan ukuran dan bentuk situs sejarah tersebut.

Ini diperlukan untuk menentukan pola permukiman penduduk zaman Majapahit. ”Peneliti yang bisa menjelaskan itu, bukan kontraktor,” ujarnya.

Dia amat kecewa dengan upaya penyelamatan struktur batu bata kuno di sisi cor beton yang ditutupi plastik seadanya oleh kontraktor dan Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Jatim.

Osrifoel, anggota tim yang melakukan ekskavasi menyeluruh pada situs Segaran I dan II yang memunculkan situs permukiman zaman Majapahit, menyebutkan, pembangunan PIM di situs Segaran III-V kini sulit dikenali kerusakannya karena sulit dicocokkan dengan hasil ekskavasi dengan metode grid yang pernah ia lakukan pada 1989-1993.

Anggota lainnya, Bambang Eryudhawan dari Ikatan Arsitek Indonesia, memastikan proyek PIM melanggar nyaris seluruh aspek teknis. Kesalahan dimulai dari gambar rancangan bangunan yang tak menyertakan identitas apa pun, termasuk ketiadaan nomor proyek. (INK)

(Kompas, Sabtu, 24 Januari 2009)